Nilam Intan Pramesti

Selasa, 19 November 2013

Kuliah Dhuha

Taman-taman surga didunia ini adalah tempat dimana ayat-ayat Allah dikaji. Umar bin Khattab adalah khalifah kedua, salah satu sahabat yang diberitakan oleh Allah yang masuk penghuni surga. Apa buktinya? Pada saat Rasulullah SAW naik kebukit uhud Rasulullah bersabda yang artinya "Jangan bergetar wahai bukit uhud, diatasmu ada seorang nabi,Asidiq, Syadiddaini". Umar dan Usman.

Belajar dari kepribadian Umar bin Khatab, pada masa kekhalifahannya, Umar jalan-jalan dimalam hari terdapat satu rumah yang lampunya masih menyala, kemudian Umar tidak sengaja mendengar 2 orang antara ibu dan anaknya.

Putri : wahai ibu, hari ini hanya sedikit perahan susu yang kita dapatkan.
Ibu   : jika sedikit, campurlah dengan air yang diember.
Putri : bukankah itu perbuatan dosa?
Ibu   : Amirul Mu'minin Umar, pada malam hari telah tertidur.
Putri : Tapi Allah selalu melihat apa yang kita lakukan dan dia ada disetiap kita perbuat.


Kemudian hati Umar bin Khatab terteguh  mendengar perkataan putri pemerah susu tersebut. Umar mengumpulkan semua putranya dan mengatakan "siapa yang ingin menikahi seorang pemerah susu akan lahir orang-orang besar" jika tidak ada maka Umar sendiri yang akan menikahinya, kemudian salah satu putranya Umar bin Khatab bersedia menikahinya dan terlahirnya seorang anak yang bernama Umar bin Abdullah Aziz yang berjaya pada masa kekhalifahannya.

10 sahabat yang masuk surga :
1. Abu Bakar bin Abi Qohafah (As-siddiq) r.a,
2. Umar Ibnu Khattab r.a,
3.  Utsman bin Affan r.a.
4.  Ali bin Abi Talib r.a
5.  Talhah bin Ubaidillah r.a
6.  Azzubair bin Awwam r.a
7.  Abdurrahman bin Auf r.a
8.  Saad bin Abi Waqqash r.a.
9. Abu Ubaidah Ibnu Jarrah r.a, 
10. 

Selasa, 12 November 2013

Mukharom



 


 Bulan Muharram adalah bulan yang pertama dan salah satu dari 12 bulan dalam kalender hijriah yang tercantum pada Kitabullah, sejak Allah SWT menjadikan alam semesta. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (Maksudnya ialah: bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri (Maksudnya janganlah kamu menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan) kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al Taubah: 36).

Pada tahun baru Hijriyah, Muharram, bagi orang yang tidak atau kurang mengerti tentang Islam, mereka akan memperingatnya dengan cara yang kurang tepat karena bertitik tolak dari anggapan yang kurang tepat pula. Mereka yang demikian tersebut menganggap Muharram (syura) adalah bulan keramat, angker, atau naas dan berbahaya. Oleh karena itu, peringatan yang diadakan juga bermacam-macam, antara lain; begadang semalam suntuk, berjalan (pawai) semalam suntuk, mengadakan sesaji ke laut atau tempat-tempat yang dianggap keramat, mandi keramas (berendam) supaya awet muda, memandikan (marangi) pusaka, seperti keris, tombak dan lain sebagainya.